Selasa, 23 Oktober 2007

Resensi Buku

MENDONGKRAK MUTU BELAJAR DENGAN PORTOFOLIO
Oleh: Januar Barkah

Kode Buku:RR.PK0067
Judul:PENILAIAN PORTOFOLIO, IMPLEMENTASI KURIKULUM 2004
Pengarang:SUMARNA SURAPRANATA
Tahun:Cet 1, 2004
Dimensi:16 x 24 cm, HVS 70 gr, 224 hlm + vi
ISBN:979-692-314-9
Harga Buku:29,700.00

Salah satu persoalan penting yang sempat menjadi perhatian publik akhir-akhir ini, adalah soal evaluasi pendidikan, terutama di tingkat nasional. Konversi nilai UAN beberapa waktu lalu yang dipandang sebagai "ketidakadilan" merupakan hal baru yang menghiasi perjalanan evaluasi pendidikan kita. Fenomena ini bisa dipahami bahwa yang menjadi sebab musababmua adalah rendahnya mutu evaluasi harian hingga semesteran yang akibatnya berimbas pada kualitas peserta didik pada UAN.
Persoalan di atas, jika dipelajari dengan sungguh-sungguh akan menjadi pelajaran dan pengalaman berharga untuk upaya perbaikan. Terlebih dalam menangkap perubahan dari waktu ke waktu juga mempengaruhi sistem pendidikan melakukan evaluasi terhadap peserta didik. Berbekal dari kasus demi kasus yang telah menyeruak di atas, dunia pendidikan harus melakukan upaya yang progresif, terutama dalam hal meningkatkan evaluasi edukatifnya.
Terlebih lagi, implementasi kBK akan dimulai, sebagai kurikulum 2004. Sebagai upaya menyukseskan cita-cita KBK, sangat diperlukan upaya kreatif dan inovatif. Salah satunya adalah memberlakukan penilaian portofolio bagi setiap guru dalam berinteraksi dengan peserta didiknya. Dengan cara ini, setiap guru punya gambaran tetang peserta didiknya secara riil dan nyata, serta dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing siswa.
Untuk mengetahui dasar pemikiran dan operasionalnya, maka melalui buku "Penilaian Portofolio" yang ditulis oelh Sumarna & Muh. Hatta telah menguhkan sebuah metode dan pendekatan agar mengerti tentang seluk beluk portofolio. Bila dipandang dari segi fungsionalnya, portofolio menjadi sumber otentik yang bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi sekolah dan masyarakat.
Konsep KBK telah diwacanakan, bahkan sebagian sekolah sudah menguji coba kurikulum tersebut. Hal yang sama juga terjadi pada sistem evaluasi portofolio, beberapa sekolah telah mencoba menerapkannya. Tentu, hasilnya akan bisa dilihat dalam jangka waktu tak terlalu lama, apalagi hingga waktu berakhir masa studi belajar. Portofolio menjadi tolak ukur keberhasilan dari konsep KBK. Portofolio juga bisa menjadi modal utama untuk mengukur tingkat pencapaian KBK. Dengan demikian, portofolio adalah sebuah catatan atau evidensi dari proses berlangsungnya kegiatan pembelajaran secara detail terhadap peserta didik.
Dengan menggunakan metode dan pendekatan portofolio, kata Sumarda & Muh. Hatta, tingkat kemajuan dan kelemahan peserta didik dapat diketahui dengan jelas, bukan semu. Untuk mengukur kompetensi-kompetensi dalam kurikulum dapat dilihat dengan portofolio. Mulai dati kompetensi dasar hingga kompetensi yang lebih tinggi, indikator pencapaiannya terwujud melalui portofolio. Oleh karenanya, portofolio bermanfaat bagi guru dalam mengevaluasi peserta didik terhadap penguasaan, pemahaman dan penghayatannya terhadap materi yang diajarkan.
Berbeda dengan cara penilaian sebelumnya, penilaian portofolio merupakan rangkuman setiap aktivitas yang membutuhkan pencermatan, keobjektifan dan tranparansi. Penilaian portofolio bukanlah hasil rekaan dan bersumber imajinatif.
Namun Penilaian portofolio adalah rekapan nyata baik berupa simbol verbal maupun nomerik yang sejatinya punya arti dan makna. Oleh karenanya, penilaian portofolio merepresentasikan hasil kegiatan peserta didik secara lengkap dan utuh.
Sebagai suatu pendekatan baru, penilaian portofolio akan digunakan sebagai bahan untuk standarisasi evaluasi. Sebab, dengan penilaian portofolio, jika dilakukan dengan benar-benar nyata, maka kualitas peserta didik dapat diketahui secara objektif melalui dokumen portofolio.
Sisi lain yang positif dari penilaian portofolio ini, kata Sumarna dan Muh. Hatta adalah proses interaksi edukatif akan berjalan lebih sungguh-sungguh melihat perkembangan peserta didiknya. Guru sebagai tenaga edukatif, akan lebih mudah mengenali perserta didiknya dengan dibantu portofolio. Sehingga sewaktu-waktu bila guru ingin melihat peserta didiknya, tinggal mengakses lewat portofolio. Bagi siswa sendiri, dengan penilaian portofolio mereka dapat melihat kekurangan dan kelebihannya, sehingga dapat menjadi masukan untuk memperbaiki belajarnya.
Terlepas dari kekurangannya, penilaian portofolio diharapkan menjadi agen perubahan untuk mendongkrak mutu pendidikan semakin baik. Perbaikan sistem belajar mengajar yang terjadi antara guru dan peserta didik, sekolah degnan masyarakat, dan semua elemen edukatif bersungguh-sungguh ikut berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan proses belajar.
Dengan demikian, penilaian portofolio akan memupuk tanggung jawab semua pihak untuk menyukseskan pendidikan. Sehingga tanggung jawab tidak hanya di pundak guru (sekolah), tetapi juga orang tua, masyarakat, dan semua lapisan yang menjadi bagian dari pendidikan.

Tidak ada komentar: